Apa jadinya desain grafis tanpa kehadiran font? tentu saja akan terasa hambar. Bukan hanya pemanis tetapi font adalah penentu keindahan dari desain grafis itu sendiri. Kini, font tidak hanya dipilih dan di unduh namun juga di desain agar bisa semakin menarik sebelum di tempelkan pada grafis yang dibuat.
Mendesain sebuah font mungkin mudah, tetapi menentukan software mana yang akan digunakan terkadang menjadi kegalauan tersendiri bagi para desainer. Memang terkadang memilih software cukup mudah karena ditentukan dari seberapa menguasainya kita pada software itu, tetapi mencari yang memang benar-benar pas dengan selera dan kebutuhan kita itulah yang tidak mudah.
Skystar Digital, sebagai salah satu situs penyedia jasa desain font dan logo, akan menyajikan hasil tinjauan terkait aplikasi apa saja yang bisa digunakan untuk mendesain sebuah font. Simak informasinya dibawah ini!
1. Fontlab
Software kawakan ini banyak dipakai oleh tipografer, karena sangat memudahkan mereka untuk menyempurnakan fitur OpenType ke TrueType. Bagi pemula, mungkin tampilan Fontlab cukup membingungkan dan terlihat lebih jadul daripada aplikasi lainnya, mendalaminya pun juga tak mudah. Tetapi kelengkapan fiturnya bisa membuat Anda lebih percaya diri saat mendesain font.
Kelebihan fitur Fontlab di antaranya: tersedianya shape maker, (dari bentuk poligon, lingkaran, hingga buur sangkar), calligraphic brush, dan beragam brush style. Asyiknya lagi, kebanyakan dari drawing tools di Fontlab sudah vector-based, jadi hasil karya Anda pasti sudah high quality.
2. Robofont
Fleksibilitas adalah keunggulan Robofont. Ya, tiap user akan diberikan keleluasaan untuk melakukan kustomisasi, mulai dari user interface hingga struktur aplikasinya, sehingga Anda bisa membuat workflow tertentu yang bisa disesuaikan dengan proyek yang sedang Anda tangani.
Meskipun saat ini sisi fungsional Robofont masih di belakang aplikasi lainnya, namun cepat atau lambat aplikasi ini dipercaya bisa merebut pasar yang lebih besar ke depannya. Diharapkan juga Robofont bisa dipasang di Windows dan tidak terbatas pada pengguna Mac saja.
3. Fontographer
Seperti Fontlab, Fontographer juga sudah cukup lama hadir menemani tipografer mengutak-atik font, terutama bagi tipografer pemula dan digital. Terhitung sejak era 80 dan 90-an, Fontographer telah akrab dengan para tipografer dengan keunggulannya di UI yang lebih menyenangkan, peralatan standar yang lengkap, dan fitur font-naming yang mudah. Di sini, juga ada fitur yang cukup menarik untuk dijajal, yaitu Auto Kern dan Auto Space.
Namun, yang perlu Anda pertimbangkan ketika menggunakan Fontographer adalah aplikasi ini tidak menyediakan fitur tingkat lanjut seperti Fontlab. Tidak adanya fitur untuk memodifikasi OpenType dan hand-hinting sepertinya menjadi perbedaan dengan Fontlab yang mencolok.
4. Glyphs
Banyak yang menjuluki Glyphs sebagai peranti lunak paling modern untuk mendesain font. Dengan Glyphs, Anda bisa membuat typeface baru juga memodifikasi font yang sudah ada sekaligus letterform-nya dengan mudah.
Tampilan yang sangat menyenangkan untuk drawing, spacing, plus kerning membuat Anda bisa tidak sadar telah menghabiskan banyak waktu yang tak percuma bersama Glyphs. Workflow yang terbangun di dalam Glyphs juga lebih mudah untuk diikuti sehingga bisa membuat Anda lebih fokus pada kegiatan font-designing saja.
0 komentar:
Posting Komentar