Rabu, 15 Maret 2017

3 Tokoh Wanita Inspiratif Dalam Dunia Desain Grafis di Indonesia


Kebanyakan sosok orang yang menjadi tokoh dalam bidang tertentu adalah pria, terutama dibidang desain grafis. Seni memang identik dihasilkan oleh pria, dan wanita hanya menjadi objek seni tersebut. Klise memang, namun hingga saat ini, hal tersebut masih suka berlaku.



Akan tetapi ketiga wanita hebat yang akan kita bahas berikut ini berhasil mematahkan paradigma tersebut. Mereka menjadi tokoh wanita di dunia desain grafis yang berhasil menyandang gelar master di kampus seni ternama luar negeri, menyabet berbagai penghargaan seni, dan menjadi inspirasi para desainer grafis Indonesia lainnya. Siapa sajakah mereka? Berikut listnya.

1. Sita Subijakto Warman

Dilansir situs jasa desain logo, Rita Subijakto merupakan salah satu designer veteran di Indonesia. Kebanyakan dari kamu mungkin tidak banyak tahu siapa Sita Subijakto karena beliau termasuk angkatan lama, di tahun 1974 – 1978 beliau mengikuti program Seni Murni di IKJ kemudian melanjutkan program master pada tahun 1978 – 1980 di St. Martin’s School of Arts, London.

Memilih berkarir dibidang periklanan, majalah wanita, fashion, dan juga mendirikan agensi kreatif yang berhasil membuat acara fashion pertama kali di sebuah TV swasta membuat Sita berperan penting dalam industri grafis kreatif berbasis kultural Indonesia. Kini, Sita menjabat sebagai Head of Creative Department Alun-Alun Indonesia, beliau juga merangkap sebagai Head of Creative Seibu Department.

Sejak menjadi mahasiswa seni hingga sekarang, Sita sudah mendapat banyak penghargaan atas karyanya, antara lain Piala Ali Sadikin pada 1997 untuk kategori Grafis Murni, Piala Joop Ave pada 1984 untuk Poster Kebudayaan, dan penghargaan lain yang beliau terima bersama agensinya.



2. Lucia C. Dambies

Wanita yang lebih dikenal dengan nama Loucee ini sudah bercita-cita menjadi desain grafis sejak kecil. Untuk mewujudkan cita-citanya, ia berhasil lulus dengan IPK cum laude dari Studio Desain Komunikasi Visual, FSRD – Institut Teknologi Bandung. Tidak sampai di sini saja, Loucee kemudian melanjutkan program Visual Communication Design di Pratt Institute, New York City.

Selama berada di New York, Loucee sempat magang di salah satu studio desain grafis ternama, Chermayeff & Geismar dan perusahaan branding Wolff Olins. Ia juga menyandang pernghargaan Circle Award for Academic Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Setelah menikah dengan seorang ilmwuan berkebangsaan Perancis, Loucee menetap di Newcastle Upon Tyne dan berprofesi menjadi Head Designer di Wharton Bradley Mack.



3. Yolanda “Yo” Santosa

Yolanda adalah seorang seniman desain grafis yang berasal dari Jakarta. Wanita yang akrab dipanggil “Yo” ini lahir tahun 1978 dan memiliki segudang prestasi dibidang seni grafis. Selama tiga tahun berturut-turut namanya masuk dalam nominasi Emmy Awards dengan karya Desperate Housewives (2005), Ugly Betty (2006), dan Zack Snyder’s 300 (2007). Selain itu di tahun 2006, Yo memperoleh penghargaan Graphic Design USA dan Webby Awards Honoree karena kejeniusannya dibidang Komunikasi dan Desain Grafis.

Seolah tak habis ide, Yo juga mendirikan sebuah perusahaan berbasis desain dan branding di Los Angeles, USA yang bernama Ferroconcrete, Inc. Beberapa karya branding yang dihasilkan oleh perusahaan Yo antara lain Pinkberry, TBS Network, dan Caption Polish. Yo juga menjabat sebagai founder dan Creative Director di früute, Commodity, dan LA Downtowner.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Categories

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

untuk slide

untuk slide
foto

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Skystar Digital - All About Desain Grafis | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com