Kamis, 30 Maret 2017

5 Blunder Ketika Mendesain Logo


Jika berbicara tentang seberapa besar pengaruh desain grafis saat ini, maka jawabannya adalah luar biasa. Desain grafis telah berkembang sangat pesat, khususnya pada logo yang akan selalu berubah seiring dengan bagaimana brand dan perusahaan tersebut mendeskripsikan identitas mereka.



Sebagai desainer, pastinya Anda akan membuat logo dengan maksimal. Jangan sampai mengacaukan apa keinginan klien, karena kalau sampai ini terjadi, Anda akan dicap sebagai desainer yang tidak profesional dan tidak mengerti apa yang klien inginkan.

Nah, pada artikel ini, kami akan memberikan sedikit tips agar Anda menghindari kesalahan yang mungkin sangat umum ketika mendesain sebuah logo.

1. Membuat Logo di Photoshop (Atau aplikasi berbasis Raster Graphics)

Ini adalah kesalahan paling fatal dalam membuat logo. Dilansir situs skystardigital.com, sebuah logo harus selalu tampil dalam kualitas prima dari sisi apapun. Selalu pilih vector diatas pixels. Jangan pernah melakukannya, meskipun untuk tujuan senang-senang atau latihan semata karena ini bisa bersifat fatal pada logo yang akan Anda buat.

2. Mengikuti Desain yang Sedang Tren

Tiap musim berganti, tren desain juga begitu.
Membuat logo baru itu seperti memilih seragam yang pantas; harus menjadi investasi jangka panjang. Memang, mengikuti tren desain yang lagi musim bisa jadi jalan yang paling efektif. Akui saja, seringkali lubuk hati Anda pun ikut menyayangkan sikap Anda ketika tidak turut meramaikan tren tersebut. Tetapi hati-hati, ini bisa membuat Anda lebih malas dan kurang kreatif, yang notabene sebagai momok utama desainer. Intinya, Anda boleh mengangkat tren tertentu sebagai inspirasi, tapi jangan sampai kehilangan jati diri Anda sendiri.

3. Salah Memakai Font

Ini yang tidak kalah penting, menempatkan font yang tepat bisa membuat logo memiliki makna tersendiri dan membuatnya lebih menarik perhatian user. Jangan sampai salah meletakan font karena  font yang keliru dalam sebuah logo bisa berakibat pada lenyapnya estetika dan arti dari sebuah logo. Dalam memilih font, tahan dulu ego Anda. Ini bukan masalah memilih “mana font yang paling baik?” tetapi lebih ke “mana jenis font dan tema yang paling tepat?”.

4. Meniru Logo Brand Lain

Tingkat originalitas dalam sebuah logo haruslah bisa Anda tonjolkan, bukan hanya sebagai identitas, tetapi juga sebagai pembeda antara logo yang Anda miliki dengan logo lainnya. Apa jadinya jika logo Anda tidak memiliki sentuhan originalitas ini? bencana, karena Anda bisa di cap sebagai desainer yang miskin kreativitas dan malas melakukan improvisasi. Selalu lakukan riset dan menjadi orisinil, klien Anda akan sangat berterima kasih dan lebih percaya pada Anda, selain itu Anda akan terhindar dari tuduhan plagiarisme atau pencurian ide.

5. Terlalu Jelas

Logo yang keren cuma menjurus, bukan malah menggambarkannya dengan jelas.
Sebagai latihan, cobalah mengupas esensi dari sebuah objek atau organisasi. Bisakah Anda mewakilkan image seekor beruang dengan sebuah kaki ataupun cakar?

Sebenarnya masih ada sedikit kontroversi tentang hal ini. Terkadang, menjadi frontal adalah cara yang paling pas untuk mengatasi masalah. Jika itu jalan yang Anda pilih, lebih baik diselaraskan dengan penggambaran identitas visual yang lebih kaya untuk menyajikan keseimbangan dan konteks yang lebih luas, atau mungkin bisa menjadi pembelaan bahwa “logo kami memang terlalu jelas, begitu juga dengan cara kerja kami”.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Categories

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

untuk slide

untuk slide
foto

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Skystar Digital - All About Desain Grafis | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com